DINAMIKA
MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
DESA
JATIADI KECAMATAN GENDING KABUPATEN PROBOLINGGO
Desa Jatiadi adalah salah satu desa yang
ada di Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo. Desa ini terletak di bagian
tengah dari kabupaten Probolinggo, dan juga desa ini terbilang dekat dengan
pantai, jarak pantai ke desa ini sekitar 1 km, jadi letak desa ini terletak di
dataran rendah. Desa Jatiadi merupakan desa yang jumlah penduduknya sekarang
masih dalam posisi sedang. Desa ini juga merupakan desa yang terbesar ke-2 di
Kecamatan Gending. Secara geografi, desa ini terbilang lumayan panas dan
lumayan dingin kalau musim panas bahkan tidak jarang pula sering banjir,
meskipun banjirnya tidak sebegitu parah.
Dalam bidang pertanian di Desa Jatiadi
banyak beragam dinamika, dimulai dari sistem pengolahan tanah, penanaman,
pemupukan, dan pemanenan hasil pertaniannya. Petani dalam penanamannya di Desa
Jatiadi sangat beragam jenisnya, oleh petani tersebut dalam menanam jenis
tanamannya disesuaikan dengan musim. Biasanya petani di Desa ini dalam musim hujan
mereka kebanyakan menanam Padi, Bawang Merah, Bayam, dan banyak lagi yang
lainnya. Biasanya petani menanam ditepian sawah ditanami dengan berbagai
sayuran, seperti kacang panjang, ketela pohon, dan lain sebagainya. Dalam musim
kemarau Petani di Desa Jatiadi sekitar 70% – 80% menanam jenis tanaman yang tahan terhadap air
misalnya, Cabai, Terong, Tembakau, Timun, dan masih banyak yang lainnya. Di
Desa ini jenis tanaman yang berkualitas dalam pemasarannya adalah Bawang Merah.
Penyaluran hasil pertanian tersebut sudah terbilang sangat lancar karena
pemborang hasil pertanian yang ada di Desa ini sudah masuk kedalam pelosok.
Pada tahun 1990 ke bawah cara
pengelolahan tanah masih terbilang sangat sederhana seperti menggunakan
cangkul, garpu, dan dalam membajak sawah masih menggunakan tenaga hewan seperti
sapi dan kerbau. Dalam sistem merawat lahan pertanian pada zaman tersebut masih
menggunakan pupuk yang alami seperti halnya menggunakan kotoran ayam, kerbau,
sapi, dan Kompos. Pada tahun 1990 ke atas para petani sudah sedikit mengenal
dengan teknologi, sehingga para petani mengolah tanah dengan menggunakan
traktor (pembajak sawah dengan menggunakan mesin), tetapi pada saat itu mesin
traktor masih terbilang minim atau terbatas, sehingga masih diselingi dengan
menggunakan alat tradisional, mesin traktor tersebut sudah mulai berproduksi
dengan maksimal pada tahun 2000 sampai sekarang meskipun ada yang menggunakan
alat tradisional yang hanya bertujuan
untuk merapikan.
Sistem pemanenan dari hasil pertanian
yang ada di Desa Jatiadi masih sederhana, meskipun ada sedikit perubahan.
Perubahan tersebut misalnya pada pemanenan hasil padi yang dulunya melepas biji
padi pada batangnya menggunakan Ganden (benda tumpul terbuat dari batang pohon
bambu) sekarang ada sedikit perubahan yaitu menggunakan sistem giling (yaitu
melepas biji padi dengan dimasukkan ke dalam alatnya yang berisi duri-duri
paku), sistem giling ini masih terbilang sederhana karena memutarkan
penggilingnya masih menggunakan tenaga manusia. Dengan adanya sistem
penggilingan ini cara melepas biji padi lebih mudah dan lebih cepat.
Dinamika kebudayaan yang ada di Desa
Jatiadi dulunya itu sekitar tahun 1970 ada banyak kegiatan yang menjurus kepada
sistem kebudayaan yang asli seperti biasanya dalam acara hajatan ada acara
Layar Tancap, Wayang, Ketoprak, Ludruk, dan masih banyak yang lainnya. Tetapi
pada zaman global sekarang ini kebudayaan tersebut sudah mulai berkurang bahkan
sebagian sudah tidak pernah di publikasikan lagi. Perubahan tersebut digantikan
dengan Orkes Dangdut, Konser, dan lain sebagainya.
Dinamika masyarakat desa ini ditinjau dari
segi ekonomi yaitu dahulu lahan pekerjaannya sebagian besar sebagai petani,
tetapi sekarang kebanyakan warga setempat yang para pemuda merantau ke kota
besar untuk mencari pekerjaan yang lebih baik menurut mereka. Mereka lebih
berminat menjadi buruh pabrik dibandingkan menjadi petani, sehingga sekarang di
Desa Jatiadi mayoritas para pemuda merantau dan bekerja menjadi buruh pabrik.
0 comments:
Post a Comment