Wednesday 17 October 2012

Teori yang Melatar Belakangi Kebudayaan Megalitik


Teori yang melatar belakangi kebudayaan megalitik
Kebudayaan megalitik pada dasarnya hanya merupakan sebuah kebudayaan yang batas lingkupnya sedikit sekali dan bekisar hanya merupakan sebuah hasil kepercayaan dari kebudayaan tadi. Kebudayaan megalitik ternyata berkelanjutan dan mengalami perkembangan terus menerus secara universal dan menyebabkan munculnya banyak teori tentang persebarannya, diantaranya:
·         W. J. Perry menyatakan bahwa kebiasaan mendirikan bangunan-bangunan besar (megalitik) berasal dari Mesir Kuno dan kebudayaan tadi dikembangkan di Indonesia dengan sekelompok emigran yang datang dari Mesir.
·         Penjelasan dari W. J. Perry ini disempurnakan oleh R. Von Heine Geldern (1945: 149) menyatakan bahwa emigran bangsa Mesir Kuno yang datang di Indonesia, pada awalnya hanya ingin mencari emas dan mutiara untuk sarana pemujaan (religi) yang bernuansa magic, yaitu Giver of Live. Dalam keadaan seperti itu emigran Mesir sebagai keturunan Dewa Matahari (Children of Sun) dan saat itulah mereka mengajarkan cara-cara pemujaan dan pendirian bangunan besar kepada suku-suku primitif yang mereka datangi.
·         Mac Millan Brown menyatakan bahwa kebudayaan megalitik di Indonesia dibawa oleh Ras Kaukasia yang datang dari benua Mediterania melalui Benua Asia bagian Selatan.
·         R. Von Heine Geldern (1945: 151) mengutarakan bahwa kebudayaan megalithik yang masuk di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua gelombang. Gelombang pertama terjadi pada zaman neolitik yang bersamaan dengan datangnya kebudayaan kapak persegi. Gelombang pertama disebut kebudayaan megalithik tua (the older Megalithik Culture). Gelombang selanjutnya masuk pada zaman logam yakni pada zaman perunggu yang bersamaan dengan kebudayaan Dongson. Gelombnag kedua ini disebut dengan kebudayaan megalithik muda (the younger Megalithik Culture).

DAFTAR RUJUKAN
Suprapta, B. 1991. Ikhtisar Prasejarah Indonesia: Pendekatan Model Konsepsi Teknologi.
            Laboratorium Sejarah FPIPS IKIP MALANG. Malang.
Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah kebudayaan Indonesia 1. Kanisius. Jogjakarta.
Kartodirdjo, S dkk. 1975. Sejarah Nasional Indonesia I. Departemen Pendidikan dan
            kebudayaan. Jakarta.
Soejono. 2008. Sejarah Nasional Indonesia I: Zaman Prasejarah. Balai Pustaka. Jakarta.

0 comments:

Post a Comment